Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Data-Link Layer


DATA LINK LAYER

Lapisan data-link (data link layer) adalah lapisan kedua dari bawah dalam model OSI, yang dapat melakukan konversi frame-frame jaringan yang berisi data yang dikirimkan menjadi bit-bit mentah agar dapat diproses oleh lapisan fisik. Lapisan ini merupakan lapisan yang akan melakukan transmisi data antara perangkat-perangkat jaringan yang saling berdekatan didalam sebuah wide area network (WAN) , atau antara node di dalam sebuah segmen local area nwtwork (LAN) yang sama. Lapisan ini bertanggung jawab dalam sebuah segmen local area network (LAN) yang sama. Lapisan ini bertanggung jawab dalam membuat frame, flow control, koreksi kesalahan dan pentrasmisian ulang terhadap frame yang dianggap gagal. MAC address juga diimplementasikan di dalam lapisan ini. Selain itu, beberapa perangkat seperti network interface card (NIC), switch layer 2 serta bridge jaringan juga beroperasi disini.
Lapisan data-link menawarkan layanan pentransferan data melalui saluran fisik. Pentransferan data tersebut mungkin dapat diandalkan atau tidak. Beberapa protocol lapisan data-link tidak mengimplementasikan fungsi acknowledgment untuk sebuah frame yang sukses diterima, dana beberapa protocol bahkan tidak memiliki fitur penegcekan kesalahan transmisi (dengan menggunakan checksumming). Pda kasus-kasus tersebut, fitur acknowledgement dan pendeteksian kesalahan. Harus diimplementasikan pada lapisan yang lebih tinggi, seperti halnya protocol transmission control protocol (TCP) (lapisan transport).
Data link layer menyediakan sarana untuk bertukar data melalui sebuah media local. Data link layer melakukan dua layanan dasar :
·   Memmungkinkan lapisan atas untuk mengakses media dengan menggunakan teknik seperti framing
·  Mengendalikan bagaimana data ditempatkan pada media dan diterima dari meida menggunakan teknik seperti media access control dan error detection.
           
Ada istilah khusus untuk layer ini, seperti :
·   Frame – data link layer PDU (protocol data unit = output dari protocol yang berbeda disetiap layer)
·    Node – layer 2 notasi untuk perangkat jaringan yang terhubung ke media umum
·    Media / medium (physical) *- Physical berarti untuk transfer informasi antara dua node
·    Jaringan (physical)**- dua atau lebih node yang terhubung kemedia umum
Data link layer bertanggung jawab untuk pertukaran frame antara node atas media jaringan fisik

Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Lapisan_taut_data
http://dina-mif.blogspot.com/2012/09/definisi-data-link-layer.html


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Physical Layer

·         Pengertian Phisical Layer
Physical Layer adalah layer terbawah dari layer OSI model dari jaringan komputer. Lapisan ini berhubungan dengan masalah listrik, prosedural, mengaktifkan, menjaga, dan menonaktifkan hubungan fisik. Lapisan ini juga berhubungan dengan tingkatan karakter, voltase, waktu perubahan voltase, jarak maksimal transmisi, konektor fisik, dan hal-hal lain yang berhubungan dengan fisik. Perangkat yang beroperasi di layer ini adalah hub, repeater, network adapter/network interface card, dan host bus adapter (digunakan di storage area network).
 ·            Tujuan Physical Layer
Menerima suatu frame yang sudah lengkap dari Data Link Layer dan mengencodenya sebagai suatu seri dari sinyal yang ditansmisikan ke media lokal (Membuat sinyal elektrik, optik, atau microwave yang merepresentasikan bit dari setiap frame). 
·         Elemen-elemen Physical Layer
Pengiriman frame ke media lokal mensyaratkan elemen dari physical layer, yaitu :
·      Media fisik dan konektor terkait (Misalnya Kabel UTP dengan konektor RJ-45)
·      Representasi bit di media
·      Encoding data dan kontrol informasi
·      Jalur transmitter dan receiver pada perangkat jaringan
·         Bentuk Media Jaringan
Ada 3 bentuk dasar media jaringan dalam membawa data, yaitu :
  •           Copper Cable (Sinyal dalam bentuk elektrik)
  •          Wireless (Sinyal dalam bentuk radio transmisi / microwave)
  •           Fiber (Sinyal dalam bentuk cahaya terang - cahaya redup
s    ·         Standar Hardware
Physical layer bermain dengan hardware, maka dari itu diperlukan standar baku untuk hardware agar physical layer dapat menjalankan tugasnya. Standar-standar tersebut dibuat oleh :
  • The International Organization for Standardization (ISO)
  • The Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE)
  • The American National Standards Institute (ANSI)
  • The International Telecommunication Union (ITU)
  • The Electronics Industry Alliance/Telecommunications Industry Association (EIA/TIA)
  • National telecommunications authorities such as the Federal Communication
  • Commission (FCC) in the USA.

Media fisik yang berbeda mempengaruhi dalam kecepatan transfer data. Transfer data dapat diukur melalui 3 cara, yaitu :
1)    Bandwidth
2)    Throughput
3)    Goodput

·         Bandwidth

     Bandwidth sering digunakan sebagai suatu sinonim untuk data transfer rate yaitu jumlah data yang dapat dibawa dari sebuah titik ke titik lain dalam jangka waktu tertentu (pada umumnya dalam detik). Jenis Bandwidth ini biasanya diukur dalam bps (bits per second). Adakalanya juga dinyatakan dalam Bps (bytes per second). Suatu modem yang bekerja pada 57,600 bps mempunyai Bandwidth dua kali lebih besar dari modem yang bekerja pada 28,800 bps. Secara umum, koneksi dengan Bandwidth yang besar/tinggi memungkinkan pengiriman informasi yang besar seperti pengiriman gambar/images dalam video presentation.

·         Throughput
      Throughput adalah bandwidth aktual yang terukur pada suatu ukuran waktu tertentu dalam suatu hari menggunakan rute internet yang spesifik ketika sedang mendownload suatu file.
Beberapa faktor yang menentukan bandwidth dan throughput adalah :
1)    Piranti jaringan
2)    Tipe data yang ditransfer
3)    Topologi jaringan
4)    Banyaknya pengguna jaringan
5)    Spesifikasi komputer client/user
6)    Spesifikasi komputer server
7)    Induksi listrik dan cuaca

·         Goodput



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

OSI Model


OSI Model
·        Assalamualaikum Wr. Wb
            Saya disini akan memaparkan sedikit tentang OSI Model, mulai dari Penjelasan apa itu OSI Model, Fungsi Layer OSI, Serta Cara Kerjanya. Baiklah silahkan simak penjelasan berikut :

  • Open system interconnection (OSI) Reference Model
Akhir 1970, sebuah organisasi yang bernama International Organization for Standardization atau ISO berinisiatif membentuk standar jaringan computer. Awal mulanya karena kondisi dunia jaringan computer pada masa itu masih acak-acakan. Setiap vendor menggunakan standar networking model mereka sendiri.
Satu masalah terbesar adalah kesulitan adalah adanya kesulitan ketika menghubungkan 2 perangkat dari vendor yang berbeda. Kala itu internet suite (TCP/IP) juga masih dalam perkembangan yang sulit.
Disinilah osi model terbentuk dengan membuat aturan-aturan yang terdiri dari 7 lapisan yang kita kenal dengan 7 layer OSI.

  • Kenapa OSI model tidak menjadi standar ?
Alasannya karena OSI modelini sifatnya sangat formal,sehingga perkembangannya pun sulit. Makanya TCP/IP menjadil lebih berkembang dan digunakan.

  • Apakah kita perlu memahami OSI Model ?
Kita sangat perlu memahami OSI model, sebenarnya konsep dasar OSI dan TPC/IP model memiliki tujuan dan cara kerja yang sama, yakni memahami setiap lapisan mendefinisikan protocol yang berjalan didalamnya. Seperti yangkita ketahui hingga sekarang, referensi jaringan computer sekarang tetap mengacu ke OSI model. Oleh karena itu orang-orang masik banyak menyinggung OSI layer.

  • OSI Sebagai Reference Model
Saat kita berbicara tentang layer 2, kita semua sepakat bahwa yang dimaksud adalah “layer 2 data link”, lalu berfikir… oh itu switch.
Begitu pula saat kita berbicara tentang layer 3, tentulah kita mengerti bahwa yang dimaksud adalah “layer 3 network”, kemudian paham.. oh mengacu ke router dan packeting.
Sama juga saat kita berbicara tentang “layer 4 transport” yang kita pahami alah TCP dan UDP.
Ini akan menjadi berbeda di TCP/IP, tergantung version yang kita maksud. Layer 2 diTPC/IP bias jadi internet layer, bias jadi data link layer. Begitu juga layer 3 di TPC/IP, bukan network layer, melainkan transport layer.

Berikut kesimpulan yang dapat kita ambil :
1.    OSI dijadikan referensi saat kita berbicara tentang networking model. Baik nama layernya maupun urutan layernya.
2.    Perangkat sekarang berjalan di TPC/IP, bukan OSI, sesuai alasan yang sudah saya jelaskan diatas.

  • 7 Lapisan OSI dan Protokolnya
7 fungsi layer OSI dan protocol-protokolnya :
Cara mudah menghapal 7 layer OSI :
o   Anak Pak Soleh Tidak Nakal Dan Pintar (layer 7 ke layer 1)

  • Fungsi Lapisan OSI
o   Application Layer :
Menyediakan antarmuka antara aplikasi dan protocol. Misal browser dengan http. Putty dengan telnet. Dst.
o   Presentation Layer :
Mendefinisikan dan menentukan format seperti ASCII, text, binary, JPEG, juga enkripsi.
o   Session Layer :
Mendefinisikan bagaimana komunikasi dimulai, dikontrol dan dihentikan (oleh karena itu disebut session).
o   Transport Layer :
host to host connection, pembentukan koneksi, disini terjadi error recovery dan flow control.
o   Network Layer :
Memiliki 3 fungsi utama, pengalamatan logic, routing,dan menentukan rute terbaik.
o   Data Link Layer :
Menentukan aturan ketika perangkat mengirim data melalui media kabel / nirkabel.
o   Physical Layer :
Menentukan karateristik fisik media, seperti nilai tegangan, konektor, jumlah pin, dst.

  • Proses Enkapsulasi dan Deenkapsulasi di OSI Model
Jika di TCP/IP menggunakan istilah packet, frame, segment, bits. Di OSI menggunakan istilah PDU (Protocol Data Unit). Nah, disinilah term OSI tidak memenangkan pasar. Siapa yang mengerti kalau kita bilang l2pdu, l3pdu, jarang yang paham. Sebaliknya kita gunakan istilah frame atau packet. OSI memiliki term mereka sendiri.
Meski begitu, bukan berarti berbeda arti. L3pdu tetaplah kita kenal dengan packet, l4pdu adalah segment.
  • Manfaat Menjadikan OSI Model Sebagai Acuan Pembelajaran
              Alasan kenapa kita sampai saat ini mengacunya ke OSI model. Kenapa tidak migrasi saja sepenuhnya ke TCP/IP.
Berikut alasannya:
  1. TCP/IP sangat kompleks.
  2. Sedangkan OSI model bersifat lebih less-complex.
  3. Jadi, pemahaman cara kerja, proses enkapsulasi dan deenkapsulasinya sering mengacu ke OSI agar lebih mudah dipahami.

Semoga dengan penjelasan barusan para pembaca dapat mengerti sedikit tentang OSI Model, maaf jika masih banyak kekurangan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS